
Indramayu//insanpenarakyat.com – SMP Negeri 4 Sindang akan menjadi salah satu wakil Indonesia dalam lomba tingkat internasional yang digelar di Jepang pada tahun 2025. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) dan UNESCO, dengan tema “Fostering School and Surrounding Communities’ Resilience through the Revitalisation of Local Wisdom in Disaster Risk Reduction”.
Sekolah yang dipimpin oleh Ana Rohdiana, M.Pd. ini akan menampilkan inovasi pembelajaran berjudul “The Adventure in Mangrove Forest: Integrating Local Wisdom and Disaster Mitigation Into School Programe”. Program ini mengajak siswa untuk berpetualang di Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu, guna memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus mengenal kearifan lokal. Melalui kegiatan tersebut, siswa diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana, khususnya aberasi dan perubahan iklim.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengatakan, pihaknya sangat memberikan apresiasi kepada SMPN 4 Sindang yang akan mewakili Indramayu dalam lomba inovasi berbasis kearifan dan potensi local tersebut. Dengan inovasi ini diharapkan bermanfaat bagi lingkungan pesisir dan masyarakat Indramayu. Hal yang membuat bangga, inovasi ini mengajak peserta didik untuk mencintai dan menjaga lingkungan sejak dini dengan pendekatan pembelajaran di sekolah dan luar sekolah.
“Sebagai daerah pantai, inovasi ini sangat bermanfaat bagi mitigasi bencana berbasis kearifan lokal dengan memasukannya dalam kurikulum sekolah. Kami berharap ini menjadi terbaik bagi daerah Indramayu dan Indonesia,” harap Lucky Hakim.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 4 Sindang, Ana Rohdiana mengatakan, inovasi ini diharapkan anak-anak belajar langsung dari alam, memahami manfaat hutan mangrove, dan tumbuh menjadi generasi yang peduli lingkungan,” ujar Kepala SMPN 4 Sindang, Ana Rohdiana.
Untuk memperkuat materi, lanjut Ana, SMPN 4 Sindang berkolaborasi dengan para ahli dari IPB University dan ITB. Kolaborasi ini menghadirkan pembelajaran berbasis sains dan kearifan lokal yang tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga melibatkan orang tua dan masyarakat sekitar.
Program ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga Hutan Mangrove Karangsong, yang memiliki peran penting sebagai benteng alami bagi pesisir Indramayu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu Caridin memberikan apresiasi atas prestasi ini. “Keberhasilan SMPN 4 Sindang melangkah ke ajang internasional menjadi bukti bahwa sekolah-sekolah di Indramayu mampu bersaing di kancah global dengan mengangkat potensi lokal,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang, SMPN 4 Sindang optimistis dapat memberikan yang terbaik di Jepang, sekaligus membawa nama baik Kabupaten Indramayu dan Indonesia di mata dunia pendidikan internasional.
(AH)