Indramayu//insanpenarakyat.com – Nama Supriyadi dikenal luas di kalangan insan pers sebagai salah satu jurnalis senior yang konsisten memegang teguh prinsip-prinsip jurnalistik. Perjalanan kariernya yang panjang, penuh tantangan, dan sarat prestasi telah menginspirasi banyak generasi muda untuk terjun ke dunia tulis-menulis. (15/08/25)

Lahir dan besar di pelosok desa di ujung Kecamatan Kroya, Supriyadi menempuh jalan panjang untuk sampai pada titik ini. Dari keterbatasan fasilitas hingga medan kerja yang penuh risiko, semua ia hadapi dengan tekad dan dedikasi yang jarang dimiliki orang lain.

Perjalanan Karier: Dari Desa ke Panggung Nasional Supriyadi memulai langkahnya di dunia jurnalistik sejak masa muda, ketika masih menjadi kontributor berita untuk media lokal di wilayahnya. Dengan keuletan dan ketelitian, ia menulis berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat, mulai dari isu pertanian, konflik sosial, hingga pembangunan desa.

Ketertarikannya pada dunia pers semakin menguat ketika ia bergabung dengan Koran Rakyat Pikiran, sebuah media yang dikenal kritis dan tajam dalam membedah isu publik. Di sana, Supriyadi terlibat dalam berbagai liputan penting, termasuk investigasi terkait kebijakan daerah, laporan mendalam tentang permasalahan sosial, dan kisah kemanusiaan yang menyentuh hati pembaca.

“Jurnalis itu bukan hanya pencatat peristiwa, tapi juga pengawal kebenaran,” ujarnya dalam salah satu wawancara beberapa waktu lalu.
Segudang Penghargaan dan Pengakuan
Pengabdiannya di dunia jurnalistik tidak lepas dari pengakuan berbagai pihak. Supriyadi telah menerima banyak penghargaan, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Di antaranya adalah Penghargaan Karya Investigasi Terbaik dari Dewan Pers, Jurnalis Inspiratif dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), hingga Anugerah Pena Emas untuk kontribusinya dalam liputan kemanusiaan.

Meski demikian, ia kerap merendah. Bagi Supriyadi, penghargaan hanyalah bentuk apresiasi, sedangkan tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Prinsip dan Filosofi dalam Menulis
Supriyadi selalu menekankan tiga prinsip dalam menjalankan tugasnya: kebenaran, keberimbangan, dan kemanusiaan. Setiap berita yang ia tulis melalui proses verifikasi ketat, memastikan semua pihak mendapat kesempatan yang adil untuk menyampaikan pandangannya.

Ia juga percaya bahwa jurnalis tidak hanya bertugas melaporkan, tetapi juga mendidik pembaca. “Berita yang baik adalah berita yang membuat masyarakat lebih paham, lebih bijak, dan lebih peduli,” tegasnya.

Kehidupan yang Sederhana
Meski memiliki nama besar, Supriyadi tetap memilih hidup sederhana. Ia masih tinggal di desanya di Kroya, berbaur dengan warga, dan tidak pernah meninggalkan akar budaya tempat ia dibesarkan. Di waktu senggang, ia kerap membimbing generasi muda yang tertarik di bidang jurnalistik, baik secara formal melalui pelatihan, maupun informal lewat diskusi santai.

Warisan untuk Generasi Mendatang
Kini, di usianya yang matang, Supriyadi fokus pada dua hal: terus menulis dan membina jurnalis-jurnalis muda. Ia percaya bahwa masa depan pers ada di tangan generasi berikutnya, yang harus dibekali dengan integritas, kemampuan analisis, dan keberanian untuk mengungkap fakta.

Perjalanan hidup Supriyadi menjadi bukti bahwa seorang anak desa sekalipun bisa berdiri sejajar dengan jurnalis papan atas, asalkan memiliki kemauan, kerja keras, dan komitmen pada kebenaran.

Supriyadi adalah cerminan dari semangat jurnalisme sejati—tidak tunduk pada tekanan, tidak tergoda oleh kepentingan sesaat, dan selalu menempatkan kepentingan publik di atas segalanya. Dari pelosok Kroya, ia membuktikan bahwa suara dari desa pun dapat menggema di panggung nasional.

(Supriyadi)