
Indramayu//insanpenarakyat.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat untuk menghadapi berbagai tantangan sosial-ekonomi, mulai dari pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, hingga menjaga stabilitas daerah.
Hal itu disampaikan Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri secara daring di Indramayu Command Center (ICC), Senin (8/9/2025).
Bupati Lucky menegaskan, keikutsertaan Pemkab Indramayu dalam rakor ini menjadi sarana penting untuk mendapatkan pembaruan informasi terkini sekaligus menyelaraskan program pembangunan daerah dengan kebijakan pusat. “Dengan koordinasi yang baik, kita bisa menjaga kondusivitas daerah dan memastikan pembangunan berjalan berkelanjutan,” ujarnya.
Bahas Inflasi, Kemiskinan, dan Stabilitas Daerah
Rakor yang dipimpin langsung Mendagri Muhammad Tito Karnavian menyoroti tiga isu utama: kondisi keamanan, penanggulangan kemiskinan, serta inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Terkait keamanan, Mendagri menekankan pentingnya kolaborasi kepala daerah bersama Forkopimda dalam menjaga kamtibmas, termasuk mengaktifkan kembali siskamling. Tito juga mendorong kepala daerah untuk merangkul tokoh masyarakat demi terciptanya suasana kondusif, serta mempercepat pemulihan fasilitas publik yang rusak pasca aksi massa.
Dalam agenda pengentasan kemiskinan, Menko PMK Muhaimin Iskandar menargetkan angka kemiskinan ekstrem turun menjadi 0 persen pada 2026, dengan penurunan 0,86 persen setiap tahunnya. “Mengendalikan inflasi adalah kunci utama untuk menekan angka kemiskinan,” tegas Muhaimin. Strateginya mencakup pemberdayaan masyarakat, pengurangan beban dasar, peningkatan pendapatan, hingga penghapusan kantung-kantung kemiskinan sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2025.
Sementara itu, Kepala BPS RI Amalia Adininggar memaparkan inflasi nasional Agustus 2025 tercatat 2,31 persen (year on year). Inflasi terutama dipicu kelompok makanan, minuman, dan tembakau—dengan bawang merah, beras, ikan segar, minyak goreng, hingga rokok sebagai penyumbang utama. Di sisi lain, sektor transportasi serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru mengalami deflasi.
Langkah Konkret Indramayu
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lucky menegaskan Pemkab Indramayu telah menjalankan berbagai langkah konkret, di antaranya: Pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok, Rapat teknis rutin Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Gerakan menanam tanaman pangan, Operasi pasar murah, Sidak pasar dan distributor, dan Koordinasi dengan daerah penghasil komoditas.
Selain itu, Pemkab juga memberikan dukungan berupa bantuan transportasi serta pemeliharaan perlengkapan jalan agar kelancaran distribusi barang tetap terjaga.
“Pemkab Indramayu akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat, tidak hanya dalam pengendalian inflasi, tetapi juga dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegas Bupati Lucky.
(Yusuf R)