Indramayu//insanpenarakyat.com – Memasuki musim hujan yang mulai melanda, Pemerintah Kabupaten Indramayu menegaskan kesiapannya dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Hal itu ditandai dengan digelarnya Apel Kesiapsiagaan Bencana Tingkat Kabupaten Indramayu Tahun 2025 yang berlangsung di halaman Kantor BPBD Kabupaten Indramayu, Rabu (12/11/2025).
Apel dipimpin Bupati Indramayu Lucky Hakim yang diwakili Asisten Administrasi Aan Hendrajana dan diikuti oleh unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, pelajar, serta berbagai elemen masyarakat.
Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memastikan seluruh komponen siap bergerak cepat, tepat, dan terkoordinasi dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir, rob, angin puting beliung, hingga kekeringan yang kerap melanda wilayah Indramayu.
Dalam sambutannya, Bupati Lucky Hakim menegaskan bahwa kondisi geografis Indramayu yang unik terbentang dari pesisir utara hingga kawasan pertanian luas di selatan menjadi kekuatan sekaligus tantangan tersendiri.
βKita dihadapkan pada kenyataan bahwa pesisir Indramayu seperti Kecamatan Pasekan, Cantigi, Losarang, Kandanghaur rawan banjir dan rob, sementara wilayah tengah dan selatan sering dilanda angin puting beliung. Bahkan di musim kemarau panjang, kekeringan dan krisis air bersih juga menjadi ancaman,β ungkap Lucky Hakim.
Menurutnya, ancaman-ancaman tersebut merupakan bagian dari bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh dinamika cuaca dan perubahan iklim. Karena itu, kesiapsiagaan bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan kebutuhan yang harus terus diperkuat di seluruh lapisan masyarakat.
Hingga tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui BPBD telah membentuk 59 Desa Tangguh Bencana (Destana) di berbagai kecamatan, serta memberikan pelatihan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kebencanaan kepada 69 desa.
Langkah ini diperkuat dengan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di sekolah-sekolah, guna menanamkan budaya sadar bencana sejak dini.
βKita ingin membentuk generasi muda yang peduli dan tanggap terhadap lingkungan, agar budaya sadar bencana menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indramayu,β ujar Bupati Lucky.
Selain itu, Pemkab juga menggandeng dunia usaha untuk berperan dalam upaya mitigasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), seperti penyediaan sarana dan sumber daya pendukung penanggulangan bencana.
Puncak kegiatan hari ditandai dengan gladi simulasi penanganan bencana, yang melibatkan berbagai unsur dalam skenario evakuasi korban banjir dan tanggap darurat. Bupati Lucky menegaskan, simulasi ini bukan hanya seremoni tahunan, tetapi menjadi latihan koordinasi nyata untuk menguji sistem komunikasi, alur komando, dan efektivitas evakuasi saat bencana sesungguhnya terjadi.
βKita ingin memastikan bahwa ketika bencana datang, semua unsur tahu apa yang harus dilakukan, siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana bergerak cepat dan terkoordinasi,β tegasnya.
Sebagai penutup, Bupati Lucky Hakim memberikan apresiasi kepada seluruh peserta apel dan relawan yang telah menunjukkan semangat tinggi dalam kegiatan ini.
βMari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Dengan kebersamaan, Indramayu siap, sigap, dan tangguh menghadapi bencana,β pungkasnya.
Apel kesiapsiagaan ini menjadi bukti nyata bahwa Indramayu tidak hanya bersiap menghadapi bencana, tetapi juga menyiapkan masyarakat yang tangguh, peduli, dan siap melindungi sesama.
(Yusuf R)





