Cirebon//insanpenarakyat.com – Sebuah prosesi sakral digelar di situs keramat Lawang Sanga yang terletak di area Keraton Kasepuhan, Kampung Mandalangan, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon. Acara Bebarik ini, yang merupakan tradisi tahunan setiap bulan Sura, sekitar 200 orang tampak hadir untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut, selain dari warga setempat tampak warga dari beberapa daerah sekitar Cirebon serta tamu undangan tampak hadir, acara ini sepenuhnya dilakukan dan dibiayai sepenuhnya oleh swadaya warga setempat yang masih peduli dengan adat dan istiadat dan tradisi, Kamis malam, 18 Juli 2024.
Dipimpin oleh Kuncen Lawang Sanga, Suwari, prosesi dimulai dengan adzan yang berkumandang di depan pintu utama dari bagian dalam disambut iqomah, Suwari kemudian dengan khidmat membuka pintu perlahan-lahan sambil diiringi lantunan doa dan menghadap ke sungai kriyan , Ustadz Asep Abdul Kohar turut serta dalam prosesi ini, memimpin doa bersama dengan panitia dan warga setempat, memohon keselamatan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi masyarakat sekitar.
Ratu Gina Anggraini, juru rawat sekaligus panitia acara, menekankan pentingnya acara Bebarik sebagai upaya melestarikan situs Lawang Sanga. “Acara ini bertujuan merawat situs agar tetap bersih, terawat, dan lestari, selain melanjutkan tradisi turun temurun,” ujarnya.
Setelah prosesi pembukaan pintu, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa atau tawasulan dipimpin oleh Ustadz Abdul Kohar. Masyarakat yang hadir berharap agar acara ini menjadi penangkal bala dan membawa berkah bagi seluruh warga. Acara kemudian ditutup dengan santap bersama, menyajikan menu khas warga sekitar Cirebon seperti nasi putih dan nasi hijau ( nasi yang dibungkus daun pandan ) yang mempererat tali silaturahmi antar peserta.
Hadir dalam acara tersebut adalah Elang Guntur yang mewakili keluarga Keraton Kasepuhan, menambah kesakralan yang kekhidmatan acara Bebarik. Dengan berlangsungnya acara ini, masyarakat Cirebon tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan keberkahan.
Acara Bebarik di situs keramat Lawang Sanga bukan sekadar prosesi, melainkan simbol dari kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan turun temurun. Dalam setiap langkah dan doa yang terlantun, tersimpan harapan dan doa masyarakat Cirebon untuk masa depan yang lebih baik. Melalui acara ini, kita diingatkan akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang dan melestarikannya bagi generasi mendatang. Sesungguhnya, inilah kekuatan sejati dari tradisi menghubungkan masa lalu, merajut masa kini, dan menatap masa depan dengan penuh harapan dan keyakinan.
(Dwi)