
Indramayu//insanpenarakyat.com – Dalam semangat mempererat tali silaturahmi pasca Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.Persatuan Jurnalis Indramayu Barat (PJIB) menggelar kegiatan Halal Bihalal. Acara yang berlangsung di sekretariat PJIB bertempat Desa Patrol dihadiri oleh puluhan wartawan dari berbagai media online, Selasa (8/4/2025).
Suasana penuh keakraban tampak mewarnai kegiatan ini. Para wartawan saling bersalaman, berbagi cerita, serta memperkuat jalinan kebersamaan yang selama ini terjalin dalam menjalankan tugas jurnalistik di wilayah Indramayu Barat dan sekitarnya.
Sementara, Dewa Ketua Persatuan Jurnalis Indramayu Barat (PJIB) dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempererat silaturahmi dan menjaga solidaritas antar sesama wartawan.
โIni bagian dari silaturahmi. Kita ingin terus menjaga kebersamaan dan kekompakan di antara rekan-rekan wartawan, terutama dalam menghadapi dinamika tugas jurnalistik ke depan, โujarnya didampingi sejumlah Dewan Pembina.
Acara Halal Bihalal ini lanjutnya, diisi dengan ramah tamah dan diskusi ringan seputar peran media dalam pembangunan daerah, serta tantangan yang dihadapi oleh para jurnalis di era digital saat ini.
โDengan terselenggaranya kegiatan ini, PJIB berharap kebersamaan yang telah terjalin dapat terus dipertahankan, sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan profesionalisme dalam bekerja, โterangnya.
Menurutnya, di era digital yang terus berkembang pesat, keberadaan media online kini semakin mendominasi dunia informasi. Perubahan pola konsumsi berita oleh masyarakat yang lebih memilih platform digital dibanding media cetak menjadi salah satu pendorong utama tren ini.
โMedia online menawarkan kecepatan, kemudahan akses, serta berbagai format penyajian informasi seperti teks, gambar, video, hingga siaran langsung. Tak heran jika masyarakat kini lebih memilih mendapatkan berita dari portal berita digital maupun media sosial, โjelasnya.
Namun, di balik kemudahan dan kecepatan tersebut, muncul tantangan baru, seperti penyebaran informasi hoaks, kurangnya verifikasi fakta, serta tekanan untuk menyajikan berita secara instan yang dapat mengorbankan kualitas jurnalistik.
โDi sisi lain, era digital juga memberikan peluang besar bagi jurnalis dan pelaku media untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi secara langsung. Dengan memanfaatkan teknologi seperti algoritma pencarian, media sosial, hingga kecerdasan buatan, media online dapat menyajikan berita yang lebih personal dan relevan bagi pembacanya, โujarnya.
Ke depan, peran media online diprediksi akan semakin strategis dalam membentuk opini publik dan menjaga demokrasi.
โNamun, hal ini harus diimbangi dengan komitmen terhadap etika jurnalistik dan literasi digital yang kuat di kalangan masyarakat, โungkapnya.
(Supriyadi)