
Indramayu//insanpenarakyat.com – Pemerintah Kabupaten Indramayu terus mendorong peningkatan kualitas layanan gizi melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, sebanyak 44 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di berbagai wilayah, namun masih diperlukan penguatan agar anak-anak serta kelompok sasaran lainnya mendapatkan asupan gizi yang optimal.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan MBG 2025 yang digelar di Ruang Ki Tinggi Setda Indramayu, Kamis (11/9/2025).
Rakor dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Indramayu, Jajang Sudrajat, yang menegaskan pentingnya sinkronisasi data dan strategi pelaksanaan.
โProgram MBG ini adalah amanah strategis nasional yang menjadi tolok ukur keberhasilan kepala daerah,โ ujarnya.
Jajang menambahkan, sasaran program ini tidak hanya anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebagai penerima manfaat.
Perwakilan Kodim 0616 Indramayu menyampaikan, meski 44 SPPG telah berjalan, masih ada kendala terkait kurangnya pemahaman masyarakat tentang prosedur pendaftaran dapur MBG. โKami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawasi dan menyukseskan program ini,โ tegasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Bupati Indramayu, Sukma, menyoroti peran ganda SPPG. โSPPG bukan hanya penyedia makanan bergizi, tetapi juga penggerak ekonomi lokal dengan memanfaatkan hasil panen petani. Meski begitu, kualitas makanan dan pengelolaan sampah harus tetap diperhatikan,โ jelasnya.
Dari sisi data, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Ayu Nabila, menyebut potensi besar program ini di Indramayu.
โSecara total, ada 370.746 peserta didik yang menjadi target program MBG,โ ungkapnya.
Ayu juga merinci, dari kebutuhan SPPG di Indramayu, saat ini terdapat 91 unit dalam tahap persiapan dan 69 unit sudah beroperasi penuh.
Salah satu poin krusial dalam Rakor adalah sinkronisasi data penerima manfaat di setiap kecamatan, sebagaimana telah dilakukan di Kecamatan Gabuswetan. Hal ini penting untuk memastikan distribusi makanan tepat sasaran dan menghindari tumpang tindih data.
Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan program MBG di Indramayu tidak hanya mampu meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi lokal.
(Yusuf R)