Cirebon//insanpenarakyat.com – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31, BKKBN Pusat melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pembagian bingkisan makanan bergizi di Kelurahan Kalijaga, RW.10, Kota Cirebon. Acara ini bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi lahirnya anak stunting dengan memberikan edukasi kepada para ibu hamil, menyusui, dan ibu yang memiliki anak usia balita. (18/07/2024).
Deputi Latbang BKKBN Pusat, Dr. Irma Ardiana M.A, menyampaikan kepada awak media bahwa program ini penting untuk meningkatkan kesadaran keluarga terhadap risiko stunting. Dalam rangkaian acara, BKKBN Pusat membagikan 100 paket bingkisan yang berisi makanan bergizi seperti biskuit dan daging olahan dalam kaleng.
Lurah Kalijaga, E. Sutisna, menyatakan rasa syukur dan dukungannya terhadap program ini. “Meskipun program ini sebenarnya ditujukan untuk wilayah Kabupaten Cirebon, kami sangat berterima kasih karena warga Kalijaga, khususnya di RW.10, juga mendapat kesempatan ini,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Uswatun Nisa, S.Sos dari Pusdiklat BKKBN dan Kadis Dp3APPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Suwano, AP, M.Si. Para pejabat tersebut memberikan pemaparan yang bermanfaat bagi para peserta.
Meskipun acara ini berjalan lancar, terdapat beberapa kendala. Kedatangan pihak BKKBN Pusat datang terlambat, hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi dengan koordinator warga setempat, sehingga menyebabkan para ibu hamil dan menyusui harus menunggu dari pukul sekitar jam 08:00 pagi hingga 11:45 siang. Kondisi ini memicu adanya tangisan balita akibat yang terlalu lama menunggu dilokasi. Bahkan dari beberapa peserta hampir memutuskan untuk pulang sebelum acara dimulai.
“Keterlambatan ini menjadi pelajaran penting. Koordinator setempat dan kelurahan harus lebih baik dalam menyiapkan fasilitas, seperti penyediaan minimalnya air mineral kemasan gelas dan kursi, untuk kenyamanan peserta yang menunggu, dan setelah dikonfirmasi, Lurah E.Sutisna mengatakan bahwa hal ini diakibatkan karena segala sesuatunya terjadi serba mendadak, sedangkan tim awak media menerima informasi program acara ini diperoleh sehari sebelumnya.
Media resmi PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) meliput acara ini serta menjadi laporan lengkap, dan akan diunggah ke media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube dengan nama “PWRI Kota Cirebon”, serta selanjutnya disebarluaskan ke 18 media resmi lainnya di bawah naungan PWRI DPC Kota Cirebon.
Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan tentang pencegahan stunting di masyarakat semakin meningkat, serta langkah-langkah konkret dapat dilakukan untuk setidaknya dapat mengurangi risiko stunting pada anak-anak di wilayah Cirebon.
(Dwi)