Indramayu//insanpenarakyat.com – Pemerintah Republik Indonesia terus melakukan berbagai upaya dalam memperkuat ketahanan pangan sehingga dapat mencapai swasembada pangan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman saat memberikan sambutan dalam Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Indramayu dan Majalengka yang berlangsung di Kantor Balai Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/12/2024).
Amran menyebut, pihaknya terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi petani seperti ketersediaan pupuk, irigasi serta permasalahan pertanian lainnya.
Bahkan Kementerian Pertanian dikatakan Amran, terus mengoptimalisasi Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) sebagai upaya strategis untuk menghadapi dampak perubahan iklim dan ketidakstabilan harga pangan global, sekaligus memperkuat ketahanan pangan Indonesia melalui penciptaan lahan pertanian baru yang produktif guna tercapainya swasembada pangan tersebut.
“Kami diberi amanat oleh bapak presiden untuk mencapai swasembada pangan seperti yang tertuang dalam Asta Cita,” ungkapnya.
Sementara Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina yang mendampingi Mentan dalam sambutannya menyampaikan, sektor pertanian tanaman pangan menjadi salah satu unggulan Kabupten Indramayu serta menjadi andalan nasional dalam mendukung penyediaan pangan beras.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Indramayu dengan luas Lahan Baku Sawah (LBS) sebesar 125.442 hektare, Lahan Sawah Yang Dilindungi (LSD) sebesar 112.965,64 hektare dan Luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebesar 84.684 hektare telah diproduksi komoditas tanaman pangan terutama tanaman padi sebagai bahan pangan pokok beras yang dapat diandalkan secara nasional.
Terbukti, pada tahun 2021 dan 2022 mendapat peringkat pertama nasional sebagai daerah dengan produsen padi tertinggi yaitu sebesar 1,76 juta ton GKP setara 1,45 juta ton GKG untuk tahun 2021 dan tahun 2022 sebesar 1,79 juta ton GKP setara dengan 1,49 juta ton GKG. Selanjutnya, pada tahun 2023 meskipun terdapat fenomena el-nino produksi padi Indramayu masih tetap tertinggi tingkat nasional yaitu sebesar 1,67 juta ton GKP setara 1,37 juta ton GKG.
“Indramayu terus berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi padi dan mempertahankan label sebagai lumbung padi terbesar tingkat nasional,” ungkapnya.
Bupati Nina juga melaporkan kepada Mentan, pada tahun 2024 Kabupaten Indramayu telah mendapat bantuan sarana produksi penting dan sarana pascapanen dalam upaya mendukung peningkatan produksi padi. Bantuan sarana produksi tersebut adalah mesin pompa air sebanyak 1.197 unit, irigasi perpompaan 274 unit (lokasi), combain harvester 25 unit.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Menteri Pertanian yang telah banyak memberikan kebijakan kepada para petani di Kabupaten Indramayu,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menjelaskan bahwa di wilayah Kecamatan Terisi ini, terdapat lahan cetak sawah baru atau perluasan areal tanam dengan luas 400 hektare yang tersebar di tiga desa yaitu Desa Plosokerep, Jatimulya, dan Rajasinga. Secara eksisting, lahan tersebut bekas galian tanah untuk usaha cetak bata merah yang sudah ditinggalkan, setelah diratakan dan diolah pada akhirnya akan dapat ditanami padi.
Hal ini telah dilakukan pada lahan dengan kondisi yang sama di Desa Plosokerep seluas 380 hektare yang sudah ditanami padi tiga 3 kali musim tanam. Perluasan areal tanam akan terus berlangsung pada lahan bekas galian untuk usaha membuat bata merah. Selain itu, masih banyak lagi potensi cetak sawah baru yang berada di Desa Cikawung yang secara eksisting merupakan lahan perhutani yang bisa dialihfungsikan menjadi sawah.
“Untuk itu kami sebagai pihak Pemerintah Kabupaten Indramayu, memberikan dorongan dan motivasi kepada para petani/kelompok tani wilayah Kecamatan Terisi untuk lebih bersemangat berusaha tani khususnya komoditas padi dengan mencetak lahan sawah dan memperluas areal pertanaman padi guna lebih meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian sehingga tercapai kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu serta mendukung swasembada pangan nasional,” pungkasnya.
Pada kegiatan kunjungan kerja tersebut dilaksanakan pula deklarasi pernyataan dukungan dari Kelompok Tani dan Kepala Desa diwakili Ketua APDESI Kabupaten Indramayu dan Majalengka terhadap pelaksanaan CSR pada area 37.840 Hektare
yang berada di 2 kabupaten.
(Yasin)