![](https://insanpenarakyat.com/wp-content/uploads/2025/02/2484524692.jpg)
Indramayu//insanpenarakyat.com – Gelombang pasang kembali menerjang pemukiman di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Sama seperti saat akhir Januari 2025 lalu, terjangan gelombang pasang terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang turun merata di Indramayu sejak Rabu malam hingga Kamis pagi (5-6/2/2025).
Tembok penahan gelombang, pembatas antara Laut Jawa dengan pemukiman penduduk, yang jebol pada akhir Januari lalu, makin lebar.
Dari semula sekira 3 meter, kini menjadi 5 meter lebih. Terjangan gelombang pasang terjadi pada Rabu malam, namun yang terbesar pada Kamis dini hari pukul 1.00 WIB.
Akibat terjangan gelombang pasang, banjir rob kembali menerjang pemukiman di Eretan Kulon yang lokasinya memang berada persis di pesisir laut.
Rumah Sajidin, warga yang lokasinya terdekat dengan titik jebolnya tembok pembatas ambruk rata dengan tanah.
“Waktu kemarin masih bisa bertahan. Tapi tadi malam, gelombang sekitar 1,5 meter langsung menerjang dan ambruk,” katanya.
Tidak ada korban dalam musibah amruknya rumah Sajidin akibat diterjang gelombang pasang Laut Jawa.
“Gelombang yang besar pada Kamis pagi. Tapi Rabu malam sudah mulai datang. Makanya keluarga saya ugsikan dulu ke jalur pantura bersama warga lainnya,” ujar Sajidin.
Tak hanya rumah Sajidin, gelombang pasang juga menerjang rumah tetangganya. Menyebabkan banjir rob sedalam sekira 30 sentimeter.
Gelombang pasang yang diikuti banjir rob di Eretan, terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang merata di Indramayu.
Hujan mulai Rabu malam sekira pukul 20.00 WIB. Berlangsung sampai baru reda pada Kamis pagi sekitar pukul 9.00 WIB.
Sejumlah titik di wilayah perkotaan tergenang seperti jalan-jalan protokol maupun kompleks perumahan warga setempat.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, hujan akan turun dalam sepekan ke depan.
Warga di wilayah pantura diminta waspada. Tidak saja hujan lebat, berbarengan degan itu juga terjadi angin kencang.
“Perlu diwaspadai juga potensi badai petir dalam sepekan ke depan,” ujar Forecaster BMKG Kertajati, Majalengka, Ahmad Faidzin.
(AH)