
Indramayu//insanpenarakyat.com – Pemerintah Kabupaten Indramayu terus memperkuat komitmennya menjadikan inovasi sebagai motor penggerak pelayanan publik. Hal itu ditegaskan dalam Presentasi Penilaian Final Gincu Ayu 2025 (Gerakan Inovasi Kabupaten Indramayu) kategori perangkat daerah yang digelar di Aula BKPSDM Indramayu, Rabu (1/10/2025).
Kepala Bappeda-Litbang Indramayu, Dra. CH. Iin Indrayati, membuka acara dengan mengajak seluruh perangkat daerah menjadikan inovasi sebagai budaya kerja. Suasana makin hangat dengan kehadiran Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Digitalisasi Pemerintahan dan Inovasi Pemerintah Dalam Negeri BSKDN Kemendagri, Dr. David Yama.
Dalam sambutannya, David menyoroti Indeks Inovasi Daerah (IID) Indramayu yang sempat menurun dari 48,02 pada 2023 menjadi 46,37 pada 2024. Namun, David optimis karena nilai IID Mandiri sementara kini telah naik ke angka 53,7 dan berpotensi terus meningkat.
Puncak acara diwarnai sambutan penuh semangat dari Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Bupati menegaskan bahwa inovasi harus menjadi napas kerja pemerintah daerah.
โInovasi bukan sekadar prestasi di atas kertas. Inovasi adalah jalan kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pemerintah daerah akan mendorong penuh agar setiap perangkat daerah bergerak cepat, kreatif, dan berani melahirkan terobosan baru. Ujungnya adalah kesejahteraan warga Indramayu,โ tegas Lucky.
Usai sambutan, perwakilan perangkat daerah mempresentasikan beragam inovasi unggulan yang telah dikembangkan, di antaranya:
- JAMKESAYU (Jaminan Kesehatan Masyarakat Indramayu) โ Dinas Kesehatan
- NYAI (Indramayu Artificial Intelligence) โ Diskominfo
- Reang Belajar โ Dinas Pendidikan
- NAPASKU (aNalisis sPASial Kualitas Udara) โ Bappeda-Litbang
- SIMPB (Sistem Informasi Manajemen Penanggulangan Bencana) โ BPBD
- PELITA (Pelibatan Masyarakat Perpustakaan Umum Indramayu) โ Dinas Perpustakaan dan Arsip
- Edukasi PKRS bagi Remaja โ Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
- WONG REANG Apps โ Diskominfo
- AYO LARI (Aplikasi Layanan Pola Karir Indramayu) โ BKPSDM
- GENERASI PETARUNG (Integrasi Sistem Informasi Penataan Ruang) โ Dinas PUPR
- WA SAKTI โ Kecamatan Sukra
- SI RUJAK PELEMโS (Sistem Informasi Rujukan Akreditasi dan Pendaftaran Lembaga Sosial) โ Dinas Sosial
Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari perwakilan BSKDN Kemendagri, BP2D Provinsi Jawa Barat, serta akademisi Politeknik Negeri Indramayu (Polindra). Aspek penilaian tidak hanya menitikberatkan pada kelengkapan dokumen, tetapi juga pada potensi penerapan dan dampak nyata inovasi bagi masyarakat.
Ajang Gincu Ayu 2025 bukan sekadar kompetisi, tetapi juga momentum untuk menunjukkan bahwa Indramayu memiliki sumber daya manusia yang kreatif dan mampu menjawab tantangan zaman demi pelayanan publik yang lebih baik.
(Yusuf R)