
Indramayu//insanpenarakyat.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia meluncurkan Akademi Pengentasan Kemiskinan (APK) pada Senin (13/10/2025). Acara yang berlangsung di Aula Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mencari solusi inovatif dan berkelanjutan guna mengentaskan kemiskinan di daerah.
Kegiatan diawali dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dari Ponpes Tahfidzul Qurโan Darul Falah. Acara kemudian dibuka dengan sambutan dari Bupati Indramayu, yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asda I) Kabupaten Indramayu, Drs. Jajang Sudrajat.
Dalam sambutannya, Asda I, Jajang Sudrajat menyampaikan bahwa kemiskinan di Kabupaten Indramayu masih menjadi tantangan serius bagi semua pihak. Meskipun demikian, Indramayu memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional dan penghasil ikan tangkap terbesar di provinsi.
“Dengan potensi yang dimiliki, kami optimistis kemiskinan dapat ditekan melalui program dan intervensi yang tepat sasaran,” ujarnya.
Dirinya juga mengapresiasi LAN RI dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) karena telah mempercayakan Indramayu sebagai salah satu dari tiga pilot project APK, bersama Kabupaten Probolinggo dan Kota Kupang.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada launching, tetapi segera diikuti langkah konkret agar pengentasan kemiskinan dapat dipercepat,” tambahnya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Tenaga Ahli Utama BP Taskin, Brigjen (Purn) Sondi Siswanto; perwakilan Kementerian Sosial RI, Lilik Sugianto; dan perwakilan Kementerian PAN-RB, Dra. Damayani Tyastianti, MQM. Mereka semua menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi penanggulangan kemiskinan.
Puncak acara diisi dengan sambutan Kepala LAN RI, Dr. Muhammad Taufiq. Ia menekankan bahwa kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga atau kementerian saja.
“Akademi Pengentasan Kemiskinan ini merupakan terobosan baru yang mendorong proses pembelajaran bersama lintas pihakโtidak hanya ASN, tetapi juga masyarakat, akademisi, dan dunia usaha,” ujar Dr. Taufiq.
Menurutnya, pendekatan kolaboratif ini menjadi langkah awal menuju perubahan sistem dan budaya kerja yang lebih adaptif, dengan tujuan membangun masyarakat yang tangguh, mandiri, dan berdaya.
Peluncuran APK diresmikan secara simbolis dengan penekanan layar bersama oleh Kepala LAN RI, perwakilan kementerian, dan Pemkab Indramayu. Bunyi sirene yang mengiringi momen tersebut menandakan dimulainya pelaksanaan APK di Indramayu.
Acara ditutup dengan Focus Group Discussion (FGD) bertema Problem Discovery, yang diikuti oleh peserta akademi, fasilitator, dan perwakilan masyarakat.
Melalui peluncuran ini, diharapkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat terjalin untuk mencari solusi konkret dalam menanggulangi kemiskinan, serta memperkuat komitmen menuju Indramayu REANG.
(AH)