Indramayu//insanpenarakyat.com – Asa untuk mengembalikan kejayaan Sungai Cimanuk sebagai warisan sejarah masa lalu terus menjadi komitmen Bupati Indramayu Nina Agustina.
Asa itu diwujudkan dalam normalisasi Sungai Cimanuk yang melintas wilayah perkotaan bersinergi dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung (Cimancis), kegiatan normalisasi tersebut diharapkan menjadi sumber irigasi pertanian dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat Kabupaten Indramayu.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Sungai Cimanuk yang bermuara di wilayah Kabupaten Indramayu saat ini kondisinya memprihatinkan terutama Sungai Cimanuk lama yang melintas wilayah perkotaan. Selain mengalami pendangkalan, Sungai Cimanuk juga dipenuhi oleh berbagai gulma terutama eceng gondok.
Menurut Nina, eceng gondok ini telah menutupi permukaan air Cimanuk sehingga mengganggu distribusi irigasi. Dengan dilakukan normalisasi diharapkan Cimanuk kembali menjadi normal baik untuk irigasi maupun kebutuhan lainnya.
“Kewenangan normalisasi Cimanuk ini ada di BBWS, jadi saya meminta agar ada perhatian untuk normalisasi atau perbaikan setiap tahunnya. Alhamdulillah berkat sinergi kita dengan BBWS sekarang kita lakukan normalisasi itu demi masyarakat Indramayu,” tegas Nina, Kamis (20/6/2024).
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Warhadi kepada Diskominfo menjelaskan, perhatian Bupati Indramayu Nina Agustina terhadap tata irigasi sangat tinggi hal ini dikarenakan sistem irigasi yang baik di Kabupaten Indramayu akan sangat memengaruhi pertanian dan sektor lainnya.
Warhadi menambahkan, kegiatan normalisasi Cimanuk yang dilakukan bersama BBWS tersebut berada di 2 lokasi Cimanuk yakni Cimanuk lama wilayah perkotaan yang melintasi belakang Masjid Agung dan Cimanuk baru yang melintasi Jembatan Merah Desa Terusan.
“Untuk Cimanuk lama terutama Desa Babadan hingga Jembatan Flyover Pagirikan dilakukan pembersihan eceng gondok. Sedangkan Cimanuk baru yang melintasi Desa Babadan, Penganjang, Wanantara, Sindang, dan Terusan dilakukan normalisasi atau pengerukan saluran,” kata Warhadi.
(Yasin)